Bataksiana - Pembunuhan satu keluarga Daperum Nainggolan (39) di Bekasi menyisakan duka mendalam bagi keluarga beesar Nainggolan di kampung halamannya Hariara III, Desa Parsaoran I, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Nurhayati Siagian. |
Seorang perempuan paruh baya, ibu korban, bernama Nurhayati Hasugian (Op. Robby Nainggolan) terlihat duduk murung di teras rumah duka. Raut duka terlihat jelas saat wartawan media ini berusaha mengajaknya bicara tentang kejadian yang menimpa anak, menantu dan cucunya.
Namun Nurhayati sudah tampat tegar. Dia hanya bisa menyesali kejadian yang menimpa anak, menantu dan kedua cucunya, dan berharap pelaku segera ditemukan.
“Saya sebagai orangtua meminta sepenuhnya kepada pihak kepolisian yakni kepada Bapak Kapolda Metro jaya agar secepatnya mengusut tuntas kasus pembunuhan anak saya ini dan jika berhasil ditemukan, seluruh pelaku agar dihukum mati. Saya beserta keluarga besar Nainggolan meminta kepada bapak Jokowi untuk menghukum mati pelakunya,” kata Nurhayati dengan mata berkaca-kaca.
Nurhayati juga menyesalkan lemahnya sistem penjagaan di pos lokasi kejadian, sehingga peristiwa tragis ini sampai menimpa seluruh keluarga anaknya.
“Saya juga menyesalkan lemahnya sistem penjagaan di kompleks kejadian. Apakah tidak ada Satpam yang melihat tindakan mencurgikan saat itu?” katanya.
Nurhayati bercerita, sudah lima tahun Daperum dan keluarga tidak berkunjung ke Samosir, namun via telefon, sebelum kejadian, anaknya berjanji akan pulang merayakan tahun baru bersama keluarga besarnya di Samosir, bahkan tiket pesawatn sudah dipesan.
“Rencananya tanggal 27 Desember anakku beserta seluruh keluarganya akan pulang liburan, sebelumnya dia akan mengunjungi keluarga mertuanya di Pekanbaru, tapi sayang semuanya hanya tinggal kenangan,” ujarnya sembari mengaku, terakhir berkomunikasi dengan Daperum pada sore hari sebelum kejadian naas tersebut.
Nurhayati mengatakan, Daperum adalah sosok yang baik, ramah dan sangat perhatian dengan seluruh keluarga. Nurhayati mengaku, meski bukan ibu kandung korban, namun kasih sayang korban selama ini tak ada beda dengan anak kandungnya.
Daperum merupakan anak ke 12 dari 14 bersaudara dan merupakan anak bungsu dari istri pertama suaminya. Namun perlakuan Daperum sama rata kepada kakak dan kedua adik tirinya.
“Ketika saya menikah dengan bapaknya, saat itu Daperum masih kelas dua SD, saya tau benar karakternya sebab saya yang membesarkan dan merawat dia. Berhubung karena kakak kakaknya di perantauan, saya dan bapaknya juga yang menikahkannya. Daperum benar-benar anak yang berbakti dan menjadi teladan di keluarga kami,” katanya.
Menurut informasi, seluruh jenazah akan tiba Kamis (12/11/18) hari ini. Jenazah dibawa dari Bandara Kualanamu lewat jalur darat dari Tanah Karo menuju Tele, lalu turun ke Pangururan hingga ke rumah duka.
Seluruh jenazah akan dikebumikan usai proses adat dan keagamaan sekira pukul 14.00 WIB di lokasi pemakaman keluarga tak jauh dari rumah orangtuanya. (Sumber: newtapanuli.com)
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar