Hari Minggu, Pesta Rondang Bintang dan Teater Puang Sorma di Sidamanik


Bataksiana - Festival Rondang Bittang (FRB) sekaligus pementasan Teater Legenda cerita rakyat Puang Sorma yang menjelma menjadi Putri Ular akan digelar pada Minggu (28/7) di depan Gereja HKI Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik.

Sesi latihan film Puang Sorma.

Festival digelar oleh Sipukkah Huta Sarimatondang bersama dengan Sanggar Budaya Rayantara. Tujuan festival ini untuk menggali dan memperlihatkan kembali esensi (hakikat, red) Pesta Rondang Bittang yang sudah lama tidak ditampilkan.

Ketua Sanggar Budaya Rayantara, Sultan Saragih mengatakan, rangkaian acara dimulai dari masa tanam padi hingga panen. Beberapa item kegiatan tradisi seperti maniti ari, maranggir, manggalang, melepas ayam putih, haroan bolon, pembuatan tipah-tipah, dayok nabinatur, nitak, tor-tor, dilakukan bersama Sipukkah Huta.

Juga ada persembahan tor-tor Simalungun, lagu-lagu inggou dan pertunjukkan Dihar Simalungun. Karena kegiatan ini bagian dari kearifan lokal Simalungun.

"Itulah rangkaian acara kita. Setelah semua proses tradisi selesai, masuk ke acara muda-mudi dengan pagelaran tor-tor Simalungun. Tapi kita kolaborasikan dalam konteks wisata danau toba, kolaborasi dengan tor-tor toba," terangnya.

Menurut Sultan, kegiatan itu dilakukan supaya tradisi budaya tersebut tidak hilang khususnya di kampung Budaya Opung Tuan Djorhatim, Sarimatondang.

"Falsafah-falsafah dasarnya kan ucapan syukur panen padi. Tapi didasari dengan marsialap ari dan haroan bolon. Jadi gotong royong itu harus kita temukan dijaman sekarang. Karena sekarang sulit menemukan filosofi gotongroyong," ucapnya.

Ditanya seputar persiapan kegiatan tersebut, Sultan mengatakan sudah matang dan tinggal menunggu pelaksanaan hari H. Undangan juga sudah disebar. Sementara Pencak Silau Laut dan dihar Simalungun akan digelar Minggu sore.

"Semua acara sudah dibahas bersama Sipukkah Huta. Tinggal pelaksanaan hari H-nya saja. Kita juga mengundang Sipukkah Huta Sarimatondang, jajaran pemerintah, Dinas Pariwisata, Dinas Pariwisata Sumut, BPODT, PT Lovely Travel Holiday dan masyarakat umum," sebutnya.

Acara sekaligus pementasan teater legenda cerita rakyat Puang Sorma juga lagu-lagu inggou tradisional Simalungun, semua digelar diacara pesta rondang. Di sinilah dikasih ruang bagi muda-mudi.

Mengenai pementasan teater legenda Puang Sorma, Sultan menceritakan, Puang Sorma ini legenda Putri Kerajaan Siantar. Anak boru Aggarainim Damanik pada masa era Kepemimpinan Raja Siantar pertama Oppung Permata Manunggal.

Begini kisahnya. Puang Sorma memiliki paras wajah yang cantik. Sejak kecil ia suka bermain di mata air. Disitulah ia melihat kecantikan wajahnya melalui pantulan mata air.

Raja punya firasat yang tidak baik tentang kebiasaan Puang Sorma. Hingga suatu saat ia dipinang beberapa lelaki kerajaan tetangga. Namun karena ia cendurung bermain di mata air, Puang Sorma tidak suka sama pinangan kerajaan dari luar.

Akhirnya suatu waktu, ketika sedang mandi jatuhlah ranting dari atas pohon dan mengenai wajahnya sehingga menyebabkan luka dan cacat. Sejak itu lah Puang Sorma tidak mau pulang ke istana rumah bolon. Dibujuk agar pulang oleh Raja dan Puang bolon pun, ia tetap tidak mau pulang.

Hingga akhirnya Puang Sorma memilih tinggal bersama kerajaan air dengan menjadi putri ular. Gelarnya kemudian diberi Puang Sorma.

"Harapan kita banyak generasi muda yang bisa menonton, melihat dan mengetahui betapa kayanya alam budaya Simalungun. Bersama-sama mau saling berbagi, berkontribusi agar Simalungun semakin maju," harapnya. (bbs/int)


Loading...

SHARE
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar

close