Demi Merah Putih, Boru Simorangkir Ini Tinggalkan Jenazah Ibu di Kampung


Bataksiana - Terharu dan bangga atas sikap Sayang Khamesi Simorangkir, salah seorang Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pada upacara HUT ke-74 RI di Kecamatan Parlilitan, Humbang Hasundutan.
Sayang Br Simorangkir.
Dalam suasana duka, dia rela unda untuk mendampingi ibunya yang meninggal dunia dan sudah disemayamkan di kampung halaman demi berkibarnya Merah Putih di cakrawala Parlilitan.

Sayang menceritakaan, dia mendapat kabar duka itu saat mengikuti latihan Paskibra di Tanah Lapang Parlilitan, Kamis (15/8/2019) lalu.

Tak lama kemudian, pihak keluarga datang menjemput Sayang untuk melihat ibunya yang sudah meninggal di kampung di Dusun Lobu Pining 2, Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara (Taput). Perjalanan dari Parlilitan ke Pahae Julu memakan waktu satu hari dengan kendaraan umum.

Namun, karena jenazah ibunya Kartini Rajagukguk, direncanakan akan dimakamkan pada Senin (19/8/2019), siswi kelas XII Mia 3 SMAN 1 Parlilitan itu merasa terpanggil dan memutuskan untuk kembali ke Parlilitan, demi menunaikan tugas yang diembannya sebagai pasukan pengibar bendera pada upacara HUT ke-74 RI di Parlilitan.

“Ini semua demi Merah Putih. Lagipula, Ibu dikuburkan hari Senin (19/8/19). Jadi, saya dapat melaksanakan tugas saya, tanpa harus khawatir tidak dapat mengikuti acara pemakaman ibu. Saya bisa kembali ke kampung, nanti setelah upacara penurunan bendera selesai, kalau ada mobil atau tumpangan. Atau mungkin besok pagi,” ujar Sayang saat diwawancarai di Mess Kecamatan Parlilitan sesaat menjelang upacara penurunan bendera, Sabtu (17/8/19) lalu.

Sayang mengaku, sebenarnya dia merasa sangat sedih dan haru manakala ia dihadapkan pada pilihan, dimana dia dituntut menentukan sikap. Akan tetapi, Sayang merasa bahwa menjalankan tugas yang dipercayakan oleh bangsa adalah bentuk tanggungjawab yang harus dilakukan.

“Yang pasti perasaan saya sangat sedih. Perasaan saya sangat terharu. Akan tetapi, itu merupakan salah satu tanggungjawab yang harus saya lakukan. Harus saya tuntaskan,” kata Sayang terbata-bata berusaha menahan air matanya.

Lebih jauh, Sayang menandaskan bahwa satu tanggung jawab yang dipercayakan oleh bangsa, harus dilalui dan harus dilakukan.

"Karena, meski sekecil apapun itu, sangat berarti bagi kita dan untuk negara. Jadi, kita harus bangga bisa berbuat untuk bangsa walaupun itu sebenarnya sangat kecil dibandingkan dengan apa yang sudah negara lakukan untuk saya,” ujar anak kelima (bungsu) dari pasangan Burju Simorangkir dengan almarhumah Kartini Rajagukguk itu.

Ditanya terkait tanggapan keluarga terhadap keputusan yang diambilnya, Sayang menjelaskan pihak keluarga sepenuhnya memercayakan apa yang terbaik menurut Sayang.

"Saya ikhlas tidak ada paksaan ataupun halangan dari semua pihak. Keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada saya terkait keputusan yang saya ambil,” tandasnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Parlilitan Panutur Simorangkir SPd sangat terharu serta kagum atas sikap yang dimiliki anak didiknya tersebut. Dia sangat bangga karena memiliki anak didik yang berjiwa patriot dalam era di mana kecintaan terhadap tanah air semakin terkikis. Menurutnya ini sikap yang patut diapresiasi serta dicontoh, terutama kalangan generasi muda.

"Saya sebagai kepala sekolahnya merasa bangga dan terharu dengan ketegaran dan kecintaannya demi Sang Merah Putih. Jasad Ibunda tercinta ditinggal terbujur kaku demi tugas sebagai anggota Paskibra di Kecamatan Parlilitan. Sangat jarang sekali kita temukan karakter anak seperti si Sayang ini. Semoga Tuhan memberikan penghiburan atas duka yang terjadi pada saat putrinya melaksanakan tugas negara,” ujar Panutur menanggapi.

Camat Parlilitan Eliapzan Sihotang. Dia menambahkan, apa yang dilakukan oleh Sayang dapat membawa pesan moral terhadap kita semua, terutama generasi muda, untuk selalu menghargai dan mencintai bangsa kita.

“Salut, kagum terhadap anak kami, Sayang Khamesi. Sikap ini patut dicontoh. Walau dalam keadaan berduka dia tetap tegar menunaikan tugasnya. Kami baru tau tadi pagi. Kita juga ada rencana melayat jika memang ada kesempatan,” tandasnya. (sumber: harian New Tapanuli)


Loading...

SHARE
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar

close