Bataksiana - Inti dari umpama Pakpak adalah memberikan nasehat kritik dan saran melalui peribahasa (analogi) yang singkat dan mudah dipahami. Umpama Pakpak kiranya bisa dilengkapi agar tidak hilang tertelan jaman. Karena salah satu kekayaan Budaya Pakpak adalah Umpama, yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Umpama Pakpak yang bersifat umum:
Ilustrasi. |
1. ULANG BAGE URUPEN SITANGIS (Jangan seperti membantu orang menangis)
Seseorang yang menangis pada saat kemalangan biasanya membuat orang lain juga ikut menangis. Setelah orang menangis yang pertama menjadi diam lalu membiarkan orang lain tersebut terus menangis. Ungkapan ini ditujukan kepada orang yang selalu memerintah orang lain tapi dia sendiri tidak ikut mengerjakan sesuatu, yang seharusnya dikerjakan bersama.
2. MULA ENGGO MERIDI TAPTAP MO (Bila mandi haruslah basah)
Ungkapan ini mengatakan, apabila mengerjakan sesuatu haruslah diselesaikan sampai selesai atau tuntas.
3. NDATES PENANGKIHEN, NDATES MA MULA NDABUH (Tinggi panjatan, tinggi pula jika jatuh)
Jika kita memanjat lebih tinggi, semakin tinggi juga kita akan jatuh. Semakin tinggi kedudukan seseorang, maka semakin tinggi pula tanggung jawab, tantangan dan resiko yang harus dihadapi.
4. ANTAN SULANGAT MERIO
Sulangat adalah penangkapan ikan khas pakpak yang terbuat dari benang, kawat dan kasa. Ungkapan ini mengatakan agar dalam melakukan segala sesuatu harus diukur dari kemampuan kita atau kita harus mengenal diri kita yang sebenarnya dalam mengerjakan sesuatu atau dalam memutuskan sesuatu yang melibatkan orang banyak.
5. TARIK-TARIK MENGRAOK MENJEMPUT PODA
Hendak meraup banyak, mendapat sedikit pun tidak, kiasan ini ditujukan kepada orang tamak, dimana ia mengharapkan hasil banyak, kedudukan yang tinggi, keuntungan, akhirnya tidak mendapatkan sedikitpun hasil.
6. MENGITE BABAH GOLOK I TERUHNA RANJO
Parang dan ranjau adalah tajam sehingga setiap orang takut memijaknya. Ungkapan ini dikatakan kepada orang yang berbuat kesalahan besar yang sulit untuk dimaafkan maupun dibela.
7. IPALKOH SANGKALEN MENGENA PENGGEL
Dipukul talenan telinga terasa Talenan alat atau landasan untuk memotong, mencincang, mengiris sesuatu. Ungkapan ini meminta kita untuk selalu menuruti, was-was dan tanggap terhadap nasehat yang berguna yang diberikan oleh orang yang berpengalaman seperti : orang tua, abang kakak atau pimpinan.
8. LBBE IDEGER ASA NDABUH
Setelah digoyah baru jatuh Dikatakan kepada oaring yang sulit untuk mengerti tentang sesuatu atau pura-pura tidak tahu dan bisa juga dikatakan kepada seseorang yang sangat kikir. Setelah diberi isyarat tertentu atau dijelaskan secara terus terang baru mengerti permasalahan.
9. BAGE PEMAN TENGNGER
Seperti tungguan tenger Tengger adalah sejenis buah kayu yang walaupun telah membusuk tidak jatuh. Ungkapan yang menyatakan tidak adanya kepastian terhadap sesuatu keputusan
10. TERMELA-MELAKAN CINING I ABE
Untuk apa malu bekas luka di wajah Ungkapan ini menyatakan kita harus memberitahu yang sebenarnya. Kiasan ini mengartikan adanya kejujuran atau keterusterangan seseorang terhadap siapa dirinya dan apa yang dilakukannya.
11. MENENCENG BAGE BASI
Memaksa masuk seperti besi Dikatakan kepada orang yang selalu memaksakan kehendaknya kepada orang lain walaupun orang lain tersebut tidak menyukainya.
12. DUA KALI MANGAN MAK DUA KALI MERBORIH
Dua kali makan dua kali cuci tangan Ungkapan ini seberapa kali kita bebrbuat sesuatu, sebegitu juga kita mempertanggung jawabkannya atau menyelesaikannya. Makna lain apabila kita memulai sesuatu tindakan maka kita pula yang harus menyelesaikannya. (berbagai sumber/int)
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar