Bataksiana - Kecelakaan lalulintas di Simpang Purba Tongah Kecamatan Purba, berujung duka mendalam bagi Andi Pranata Sipayung. Istrinya Cici Ernike Simarmata meninggal di lokasi kejadian, sementara Andi mengalami luka cukup parah.
Suami korban histeris tak berdaya. |
Ternyata sepedamotor yang ditumpangi Andi Pranata Sipayung dan istrinya Cici Ernike Simarmata, yang sedang berhenti karena bus penumpang di depan mereka berhenti karena menurunkan penumpang, tiba-tiba ditabrak mobil Pick Up Hiline BK 1919 XI dari belakang.
Pasangan suami istri yang baru menikah sekitar empat bulan lalu ini, terpental bersama sepedamotornya menghantam bagian belakang bus cepat.
Wanita yang bekerja sebagai bibelvrouw di GKPS Sinasih ini diduga meninggal di lokasi kejadian.
S Purba, salah seorang warga sekitar menuturkan, Andi Pranata mengemudikan sepeda motor Honda Verza BK 2071 TBH melaju dari arah Saribudolok menuju Siantar. Di sekitar lokasi Simpang Purba Tongah, bus cepat Sinar sepadan BK 7636 TL dari arah sama yang berada di depan korban, berhenti untuk menurunkan penumpang. Karena tiba-tiba, korban berhenti di belakang bus tersebut, namun tiba-tiba dari arah belakang melaju mobil jenis Pick up Hiline BK 1919 XI dengan kecepatan tinggi langsung menghantam sepeda motor korban. Korban terhimpit di antara bus dan mobil Pick up Hiline tersebut.
Melihat Andi Pranata masih dalam keadaan sadar, masyarakat langsung membawa korban menuju Puskesmas Tiga Runggu, sedangkan istri Pranata Cici nampak sudah tidak ada respon sama sekali.
"Korban yang perempuan sudah tidak ada gerakannya lagi bang, jadi diusahakan menolong yang masih hidup dululah," terang J Saragih, masyarakat yang ikut dalam evakuasi korban.
Sementara M Sitanggang salah seorang pegawai Puskesmas Tiga Runggu yang ikut menangani korban laka tersebut menceritakan, bahwa korban Andi Pranata yang terlebih dulu sampai di Puskesmas tersebut baru kemudian disusul istrinya.
"Suaminya dulu tadi yang sampai, langsung kita tangani, lukanya tidak begitu parah hanya di bagian kepala luka sobek sedikit dan di kaki. Dia terus bercerita pada kami petugas disini, kenapa kok bisa kami ditabrak dari belakang? Padahal berhentinya kami, katanya kepada kami pegawai Puskesmas disini, lalu kami tenangkan," tutur M Sitanggang.
Tak selang berapa lama istri Andi tiba di Puskesmas yang sama, dan karena kondisinya yang diperkirakan sudah tidak bernyawa lagi, jenazah Cici dimasukkan ke dalam ruangan yang berbeda agar tidak diketahui sang suami untuk menjaga kondisinya.
Rekan-tekan korban yang mendapat kabar atas kejadian tersebut langsung berdatangan ke Puskesmas Tigarunggu, diantaranya adalah para Bivo dan pendeta GKPS yang bertugas disekitar kecamatan Purba dan Kecamatan Silimakuta. Atas keputusan bersama kemudian korban dilarikan ke RS Bethesda Saribudolok untuk pemeriksaan lanjutan. (sumber: metrosiantar)
Loading...
0 komentar:
Posting Komentar