Cepat Kali Kau Pergi Eda, Kenapa Jadi Begini...


Bataksiana - Isak tangis keluarga tak terbendung begitu jenazah Lamsaria br Napitupulu (50), korban tewas lakalantas di Dairi tiba di rumah duka di Jalan Musyawarah, Parluasan, Rabu (10/7) sore.

“Kenapa cepat kali kau pergi eda. Baru saja kemarin kita salaman. Kenapa harus begini Tuhan, kenapa secepat ini,” tangis keluarga di rumah duka.

Suasana rumah duka.

Pantauan wartawan, baru hitungan menit jenazah tiba di rumah duka, para pelayat sudah banyak berdatangan. Keluarga terdekat tampak menangis histeris.

Mereka berharap suami dan anak korban tabah menghadapi cobaan ini. pihaknya juga berharap agar kepolisian mengusut kasus kecelakaan ini hingga tuntas. Almarhum rencananya akan dikebumikan hari ini, Jumat (12/7).

“Kami berharap keluarga yang ditinggal Inang ini sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini,” kata salahseorang warga yang juga masih keluarga korban.

A Tampubolon, keluarga korban menerangkan, korban ikut dalam rombongan pesta itu dan mereka berangkat dari Siantar sekira pukul 06.00 WIB dengan menaiki bus Asta.

"Kami dengar kabar itu sekitar pukul 11.30 WIB dan sorenya jenazahnya tiba di rumah duka. Kasihan dia. Anaknya Cuma satu. Keluarga semoga tabah,” ujarnya.

Korban merupakan salahsatu rombongan pesta dari Pematangsiantar menuju Gereja HKBP Sidikalang. Namun setibanya di Dairi, mobil mereka mengalami kecelakaan dan menyebabkan satu orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Korban luka-luka masih ada yang di rumah sakit. “Kalau yang tidak luka sudah pulang. Tapi umumnya mereka mengalami luka-luka dan saat ini masih dirawat di rumah sakit di Sidikkalang dan Medan,” ujar A Tampubolon, salahseorang warga di rumah duka.

Sebagaimana diberitakan, bus rombongan pesta dari Siantar tabrakan beruntun di Lae Pondom Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul, Dairi, Rabu (10/7) sekira pukul 10.30 WIB. Satu orang meninggal dunia dan 8 orang luka berat.

Kanit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Dairi, Bripka Poltak Aritonang mengatakan, kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan, dua bus pesta yakni bus dengan nomor polisi BK 7003 TM yang dikemudikan Ronal Nadapdap dan BK 7005 TM dikemudikan Boronton Hutagaol datang dari arah Siantar menuju Sidikalang dengan truk dengan nomor polisi BL 8984 EA dikemudikan Erwanda, bermuatan karet datang dari arah Sidikalang.

Akibat kecelakaan itu, satu orang meninggal dunia dan delapan mengalami luka berat. Korban akibat tabrakan sekitar 40 orang, dimana 39 orang adalah penumpang kedua bus. Sementara di dalam truk hanya supir.

Saat ini, sebagian korban berada di Rumah Sakit Sidikalang, Puskesmas Sumbul, Puskesmas Tanjung Beringin dan dua korban di bawa ke RS Efarina Kabanjahe. Korban meninggal Lamsaria boru Napitupulu warga Parluasan Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar Utara.

Sesuai keterangan saksi, truk yang datang dari arah Sidikalang dengan kecepatan di atas rata- rata, setibanya di Lae Pondom tidak jauh dari Simpang Silalahi, truk masuk masuk beram, diduga sopir terkejut dan banting stir ke sebelah kanan, sehingga mengenai bagian belakang satu bus BK 7003 TM, yang berada di depan dan terbalik. Kemudian, truk menabrak bagian depan bus BK 7005 TM yang posisinya di belakang bus BK 7003 TM.

Nurlince boru Siregar (57) didampingi boru Siahaan warga Jalan Mufakat Kelurahan Suka Dame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar mengaku hanya mengalami luka ringan di bahu. Disebutkan, rombongan pesta menuju Sidikalang. "Kami dari pihak keluarga perempuan yang sedang berpesta di Sidikalang," ucapnya.

Seyogianya rombongan itu menghadiri pesta pernikahan Lidya Situmorang dengan marga Sinurat di Sidikalang. Mereka mengaku bus BK 7003 TM, yang ditumpangi melaju dengan tenang. Tidak ada ugal- ugalan mulai dari Siantar hingga di lokasi kejadian.
Korban lainnya, Berliana Tamba (44) penumpang bus BK 7005 TM mengaku mengalami luka memar pada lengan kiri. Ia menyebutkan, lengannya terantuk ke sesuatu, sehingga memar.

Berliana mengaku tidak sadarkan diri setelah kejadian itu. "Saya tidak sadar dibawa ke Puskesmas ini," ucapnya. Disebutnya, posisi duduk korban meninggal tepat di belakang sopir. Sesuai keterangan korban lainnya, Lamsaria terjepit karena bagian depan bus mereka ringsek.

Rombongan pesta berangkat dari Siantar pukul 07.00 WIB. Keluarga dekat mempelai perempuan sudah terlebih dahulu berangkat ke Sidikalang. (bbs/int)


Loading...

SHARE
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar

close