Unsur-unsur Kebudayaan Masyarakat Simalungun



Bataksiana - Suku Batak Simalungun, adalah salah satu suku Batak yang bertempat tinggal di kabupaten Simalungun provinsi Sumatra Utara di kabupaten Tanah Karo dan suku Toba.

Ilustrasi.
* MARGA

Masyarakat simalungun menganut sistem patrilineal. Marga diturunkan kepada generasi berikutnya melalui pihak laki-laki.Dan yang memiliki marga yang sama adalah berarti sebagai saudara seketurunan sehingga dipantangkan  untuk saling menikah. MARGA dalam suku simalungun terdiri dari 4 marga asli yaitu, Damanik, Purba, Saragih dan Sinaga.

* SISTEM KEKERABATAN

- Tondong (kelompok orang yang posisinya diatas)
- Sanina (kelompok orang yang posisinya sejajar)
- Boru (kelompok orang yang posisinya di bawah

* SISTEM KEPERCAYAAN

Kepercayaan orang Simalungun di masa lalu adalah kepercayaan yang berhubungan dengan pemakaian mantera-mantera dari DUKUN/DATU disertai persembahan kepada roh-roh nenek moyang yang selalu dimulai panggilan kepada 3 Dewa yang disebut Naibata, yaitu Naibata di atas dilambangkan dengan warna Putih, Naibata di tengah dilambangkan dengan warna Merah,dan Naibata di bawah dilambangkan dengan warna Hitam.Ketiga warna yang mewakili Dewa-Dewa tersebut (Putih, Merah dan Hitam) mendominasi berbagai ornamen suku Simalungun dari pakaian sampai hiasan rumahnya.

Dalam mitos  Simalungun, dikatakan bahwa manusia awalnya dikirim oleh oleh Naibata dan dilengkapi dengan Sinumbah yang bisa berdiam dalam berbagai benda, seperti alat-alat dapur dan sebagainya, sehingga benda-benda tersebut harus disembah. Orang Simalungun menyebut roh orang mati sebagai Simagot. Baik Sinumbah maupun Simagot harus diberikan korban-korban pujaan sehingga mereka akan memperoleh berbagai keuntungan dari kedua sesembahan yang disembah.

* BAHASA

Bahasa Simalungun adalah bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang mendiami Kabupaten Indonesia. Bahasa Simalungun ini sangat unik dan menarik, karena bahasa simalungun ini sangat mendayu-dayu sekali saat diucapkan. Cengkok pada bahasa simalungun ini sangat terlihat sekali. Masyarakat  selalu menggunakan bahasa simalungun disaat mereka berbicara dengan sesamanya. Sedikit sekali diantara mereka yang menggunakan bahasa Indonesia dalam bahasa sehari-hari mereka.

* SISTEM MATA PENCAHARIAN

Sistem mata pencaharian suku Simalungun  yaitu bercocok tanam. Yang jadi bercocok tanam mereka adalah jagung dan padi. Jagung dan padi ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat suku Simalungun. Karena jagung dan padi adalah sumber makanan mereka. Jika jagung habis maka sumber makanan mereka adalah padi.

* SISTEM PERALATAN TEKNOLOGI
Sistem peralatan teknologi suku Simalungun masih sederhana. Mereka yang tinggal disitu telah terbiasa menggunakan teknologi yang sederhana. Contoh dari teknologi sederhana tersebut yaitu bajak. Bajak ini digunakan untuk membajak sawah atau ladang yang mereka punya. Tetapi ada sebagian masyarakat  dalam membajak menggunakan kerbau. Karena bagi mereka kerbau itu sangat bagus digunakan untuk membajak sawah atau ladang.

* KESENIAN
Banyak kesenian yang terdapat pada suku Simalungun .Diantaranya seni musik dan tari. Seni musik pada suku Simalungun yaitu Gual, seni drama dan seni tari  yaitu TORTOR. Seni musik dalam suku Simalungun ada yang disebut dengan Gonrang atau Gendang yang dimainkan dengan cara di pukul.  Gonrang pada suku Simalungun di bagi dua,yaitu Gonrang sidua-dua dan Gonrang sipitu-pitu.

Seni Tari dalam bahasa Simalungun adalah tortor , yaitu ungkapan ekspresi jiwa seseorang yang dituangkan melalui gerak baik dalam hal suka cita maupun duka cita. Tortor dahulu selalu terkait dengan ritual yang berhubungan dengan roh dan ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, akan tetapi saat ini tortor sudah dijadikan daya tarik wisata dan dipentaskan dalam berbagai acara sebagai pertunjukan dan hiburan. Suku Simalungun biasa menggunakan tortor untuk menunjukkan suatu prosesi adat atau proses kegiatan. Tari yang lainnya adalah Tari Horja Harangan, Tari Haruan Bolon dan Tari Manduda.

* RUMAH ADAT

Rumah adat suku simalungun adalah  RUMAH BOLON  yang berarti rumah besar .RUMAH BOLON adalah istana bagi sang pemimpin masyarakat Simalungun di masa lalu, sekaligus menjadi simbol status sosial masyarakat Simalungun.
Pada masa lalu, Rumah Bolon ditempati oleh para Raja-Raja Simalungun.

* PAKAIAN ADAT

Pakaian adat suku Simalungun tidak terlepas dari penggunaan kain Ulos . Kekhasan pada suku Simalungun adalah pada kain khas serupa Ulos yang disebut Hiou. Hiou dalam berbagai bentuk dan corak/motif memiliki nama dan jenis yang berbeda-beda, misalnya Hiou penutup kepala wanita disebut suri-suri, Hiou penutup badan bagian bawah bagi wanita misalnya ragipanei, atau yang digunakan sebagai pakaian sehari-hari yang disebut jabit. Hiou dalam pakaian penganti Simalungun juga melambangkan kekerabatan  Simalungun yang disebut tolu sahundulan, yang terdiri dari tutup kepala yaitu ikat kepala, tutup dada yaitu pakaian dan tutup bagian bawah yaitu abit.

* MASAKAN ADAT

Dayok Nabinatur adalah Makanan Khas Simalungun biasanya di hidangkan pada acara adat ataupun acara keluarga contohnya Perkawinan, Pembabtisan Anak, Angkat Sidi, Memasuki Rumah Baru dan lain lain. Dayok Nabinatur ini merupakan jenis makanan yang di olah dari daging ayam jantan dan rempah rempah dan sering di hidangkan dengan 2 jenis hidangan yaitu dengan cara di Panggang dan Digulai.

Dayok berarti ayam Nabinatur berarti Keteraturan biasanya di artikan dengan tujuan Agar kehidupan kita teratur seperti keteraturan dari ayam yang sudah diatur sedemikian rupa saat di hidangkan. Jenis ayam yang sering di gunakan adalah Ayam Jantan Kampung.Karena ayam ini sering di simbolkan sebagai Kegagahan, Kekuatan, Kerja Keras, Semangat, Pantang Menyerah, Beribawa, Tangguh, Ulet dan tanggungjawab. (berbagaisumber/int)
 

Loading...

SHARE
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar

close