Jenis-jenis Tarian Tradisional Suku Pakpak


Bataksiana - Etnis Pakpak mendiami wilayah Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Pakpak memiliki khasanah tarian tradisional yang identik dengan pola kehidupan sehari-hari suku Pakpak. Tari tradisional Pakpak kerap ditampilkan dalam acara adat maupun acara biasa. Tari dalam Bahasa Pakpak adalah Tatak. Berikut jenis tarian tradisional Pakpak :

* Tatak Menapu Kopi

Kopi merupakan salah satu jenis hasil pertanian di Tanah Pakpak. Tatak Muat Kopi ini menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen kopi, menumbuk kopi dan menjemur kopi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi (petani) di kampungnya saat datang musim panen.

* Tatak Garo-garo 
Tatak Garo-garo.
Tari ini menggambarkan kehidupan burung, terbang kesana kemari mencari makan dan bersendau gurau dengan kawan-kawannya. Tatak Garo Garo merupakan tatak yang menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang mencari pasangan di kampungnya namun tidak juga menemukannya karena pemuda yang dicari sedang pergi merantau ke kampung seberang. Suatu ketika mereka bertemu dan akhirnya pemuda tersebut membawa pulang sang kekasih. Tatak ini biasa diiringi dengan lagu pertangis-tangis Menci. Masyarakat Pakpak sendiri menari-kan tarian ini ketika masa panen tiba yang menandakan sukacita masyarakat atas panen yang berlimpah.

* Tatak Dembas Simanguda

Tari ini menceritakan tentang doa dan mohon berkat petani yang disampaikan kepada nenek moyang (Sarat spiritual magis yaitu animisme karena menyebut berkali-kali "Mpung") agar diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan pekerjaan.

* Tatak Muat Page/Menabi Page

Tatak Muat Page/ Menabi Page menceritakan bagaimana proses mulai dari memanen padi, mengerrik (Memisahkan padi dari batangnya dengan menggunakan telapak kaki), membawa pulang kerumah yang dilakukan oleh pemuda-pemudi di kampungnya saat datang musim panen. Taktak ini menggambarkan kegembiraan dari para muda-mudi. Hal ini terjadi karena pada zaman dahulu, para muda-mudi di daerah Pakpak hanya dapat bertemu dan berbicara lebih dekat satu sama lain pada saat masa panen. Tatak ini menggambarkan tentang kegembiraan dalam memanen padi.

* Tatak Renggisa

Renggisa merupakan jenis burung yang selalu setia terbang bersama pasangannya. Tatak Renggisa ini menceritakan tentang keserasian sepasang Renggisa yang berwarna putih dengan Renggisa yang berwarna hitam terbang melewati bukit-bukit sambil mengepakkan sayapnya secara bergantian sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Cerita ini diibaratkan dengan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta dan saling setia antara yang satu dengan yang lainnya.

* Tatak Menerser Page

Tatak ini diciptakan dari kegiatan masyarakat saat panen Padi, Tatak ini menggambarkan bagaimana proses bercocok tanam mulai dari memanen padi "menabi", mengerrik, membersihkan dan membawa pulang hasil panen padi tersebut.

* Tatak Nantampuk Emas

Tatak Nantampuk Mas berarti tarian putri Nantampuk Mas, dinamakan Nantampuk Mas, karena dulunya Tatak ini hanya ditarikan oleh putri raja (Beru Pertaki) yang bergelar Nantampuk Mas. Dalam kesehariannya, sang putri selalu mengisi waktu senggangnya dengan menari bersama para dayang di kediamannya, atau yang dalam bahasa Pakpak disebut jero. Dikarenakan ketidaksengajaan para dayang menarikan Tatak tersebut di luar istana, membuat Tatak ini akhirnya di kenal oleh masyarakat Pakpak di luar istana.

* Tatak Ndembas

Tarian ini mirip dengan Tatak Nantampuk Emas, perbedaannya kalau Tatak ini boleh di tari kan oleh kaum ibu-ibu. Disebut Tatak Ndembas, karena tarian ini di tari kan sambil bernyanyi dan umumnya tarian ini merupakan ungkapan penyesalan ataupun pelampiasan dari para ibu-ibu yang mengalami kawin paksa ataupun yang mengalami tekanan-tekanan sehingga mengharuskan untuk menikah. Isi daripada nyanyian yang dinyanyikan pun juga merupakan ungkapan-ungkapan kekesalan ataupun hal-hal yang mengganjal di hati dikarenakan mereka tidak dapat melawan kata orangtuanya.

* Tatak Balang Cikua

Dalam kepercayaan suku Pakpak Balang Cikua "Cangcorang" dapat memberikan informasi kepada kita dengan menggunakan kaki depannya apabila kita bertanya kepadanya. Tatak Balang Cikua ini menceritakan tentang sepasang muda-mudi yang tersesat di hutan dan tidak tau arah pulang dan dari kepercayaan tersebut muda-mudi tersebut menangkap Balang Cikua "Cangcorang" dan bertanya kemana arah untuk keluar dari hutan.

* Tatak Mendedohi/ Menganjaki Takal-takal
Taktak ini dulunya adalah rangkaian upacara ritual bagi orang Pakpak, dimana mereka menginjak-injak kepala musuh atau tawanan yang sudah di penggal dan kemudian di rebus. Namun sekarang tatak ini di tari kan dengan menggunakan replika kepala manusia untuk di injak dan sudah menjadi bagian pertunjukan bagi masyarakat Pakpak.

* Tatak Persembahan
* Tatak Memuro
* Tatak Mengindangi
* Tatak Mendedah
* Tatak Kuda-Kuda
* Tatak Graha (Persiapan Perang)
* Tatak Moccak/Moncak (Tari Pencak Silat)
* Tatak Ranggo Jodi
* Tatak Nandorbin
* Tatak Kipudung
* Tatak Adat
* Tatak Mersulangat


(diolah dari berbagai sumber.int)

Loading...

SHARE
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar

close