Makna dan Fungsi Suami dalam Budaya Batak Toba


Bataksiana - Posisi suami sangat penting dalam Budaya Batak Toba. Ia bukan hanya kepala keluarga, tapi juga memiliki fungsi lain yang maknanya sangat beragam. Simak berikut ini:
Ilustrasi.
- Si Rongkap ni Tondi: suami sebagai belahan jiwa/sukma, yang tercinta, yang sehati sepikiran. Dalam bahasa Batak, rongkap artinya jodoh, sehati, serasi. Sedangkan tondi artinya daya hidup, sukma, jiwa.
- Tunggane Doli: suami sebagai pasangan yang sepadan/serasi.
- Si Raja Nialuna: suami, tempat curahan hati, menyampaikan keluhan, bertukar pikiran, pengayom, tempat perlindungan. Ak. Alu: mengadu, menyampaikan sesuatu, menyampaikan keluh kesah.
- Parhalang Ulu, Halang Ulu: suami, pelindung keluarga, memberi rasa aman dan nyaman di keluarga. Ak.halang: ganjal; dan ulu: kepala. Halang ulu: bantal kepala, tempat terbaik di rumah Batak di sebelah dinding.
- Dongan Saripe: suami sebagai pendamping/pasangan hidup berkeluarga. Asal kata ripe:  keluarga, family. Dongan:  teman, dan saripe: sekeluarga.
- Amang Raja: suami sebagai kepala keluarga, pemimpin rumah tangga, yang harus dihormati.
- Tuan Doli: suami sebagai laki-laki yang dihormati/dituakan dalam keluarga inti.
- Anak ni Raja: suami sebagai putra raja, laki-laki terhormat. Asal kata anak ni Raja:  putra seorang Raja. Seorang suami idealnya mempunyai sifat dan perilaku yang santun, anggun, serta senantiasa dapat menjaga dan membela kehormatan keluarga dan orangtuanya.
- Siadopan, Amang Siadopan: suami sebagai laki-laki yang selalu dihadapi, yang selalu berhadap-hadapan. Seorang suami adalah teman bertukar pikiran, tempat curahan hati dan kasih sayang, laki-laki yang selalu diperhatikan, dan laki-laki yang selalu siap berbuat terbaik kepada istri, bagai seorang bapak kepada anak.
- Sinonduk, sinonduk mangan: suami pencari nafkah keluarga.
- Hamulian: suami yang menikahi, yang menerima perempuan, memberikan nafkah lahir batin. (bbs/int)

Loading...

SHARE
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar

close